Galih Prasetyo
Dirijen Aremania, Yuli Sumpil. (Twitter/@GIBOLofficial)

Gol.bolatimes.com - Namanya Yuli Sugianto, Aremania -- pendukung Arema FC, mengenalnya dengan panggilan Yuli Sumpil. Pria yang pada 14 Juli 2023 akan genap berusia 47 tahun itu jadi trending topic di laman media sosial Twitter.

Yuli Sumpil dituding pengkhianat. Caci maki sejumlah netizen diarahkan kepada sosok yang dikenal sebagai dirigen Aremania tersebut. Mengapa Sam Yuli dianggap pengkhianat?

Yuli Simpul mendapat caci maki di laman media sosial karena dianggap melukai keluarga korban tragedi Kanjuruhan yang tewaskan 135 orang pada 1 Oktober 2022.

Baca Juga:
Penyeru Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan Masuk Bui Pasca Rusuh Kantor Arema, Tagar Save Ambon Fanda Bergema

Hal ini lantaran Sam Yuli orasi di hadapan suporter lainnya di depan kantor Arema FC pasca aksi ricuh pada Minggu 29 Januari 2023.

Dikutip dari unggahan akun Arema FC disebutkan bahwa keberadaan Yuli Sumpil dan sejumlah suporter lain untuk memberikan dukungan kepada manajemen Singo Edan.

Baca Juga:
Ditolak di Mana-mana, Arema FC Ajukan Stadion PTIK sebagai Kandang saat Hadapi PSM Makassar

"Aremania memberikan dukungan terhadap eksistensi Arema FC dengan mendatangi Kandang Singa pada Selasa (31/1/2023). Dalam aksi itu, Aremania juga melakukan dialog bersama manajemen Arema FC dan perwakilan direksi," tulis Twitter resmi Arema FC.

Di video yang beredar luas di sosial media, muncul orasi Sam Yuli. Dalam orasinya itu, Sam Yuli mempermasalahkan soal pembakaran logo Arema FC.

"Ribuan Aremania mengorbankan jiwa raganya untuk lambang yang sangat sakral itu, ke mana-mana kita diserang demi nama Arema."

Baca Juga:
Viral Yuli Sumpil Diklaim Bela Logo Arema FC Ketimbang Korban Tragedi Kanjuruhan, Tuai Kritikan Warganet

"Logo kita dirusak oleh lawan kita saja kita tidak senang, ini malah teman kita sendiri yang mengaku Aremania malah merusak sendiri, ya Allah," ucap Yuli Sumpil.

Pernyataan Sam Yuli ini yang kemudian membuat netizen berang. Yuli Sumpil dianggap lebih memintangkan logo klub dibanding dengan ratusan orang tewaskan mengenaskan di Kanjuruhan.

Lantas siapa Yuli Sumpil? Ia lahir pada 14 Juli 1976. Nama Sumpil sendiri melekat pada dirinya lantaran daerah tempat tinggalnya yakni, Jalan Sumpil Gang I, RT.3/RW.4 Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Baca Juga:
Ditolak di Mana-mana, Arema FC Ajukan Stadion PTIK untuk Laga Kandang Kontra PSM

Dikutip dari berbagai sumber, Yuli mengaku sudah menjadi Aremania sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Saat Arema masih main di Stadion Gajayana, Yuli mengaku sudah langsung menonton.

Nama Yuli Sumpil semakin dikenal saat menjadi dirigen Aremania. Di era Arema main di Gajayana, selain Sumpil, ada juga dirigen lain yakni Yosep atau yang akrap disapa El Kepet.

Rekam jejak Yuli Sumpil di sepak bola Indonesia cukup panjang dan cukup kontroversial. Pada 2018, ia sempat mendapat larangan memasuki stadion di Indonesia seumur hidup.

Saksi berat ini dijatuhkan kepada Sumpil pasca aksinya turun ke lapangan saat pertandingan melawan Persebaya Surabaya pada 6 Oktober 2018. Selain Sumpil, rekannya yang lain Fandy juga mendapat sanksi sama.

Di luar itu, Sam Yuli ternyata pernah menjadi bintang film. Ia tampil di film dokumenter garapan Andi Bachtiar Yusuf dengan judul, 'The Conductors'.

Selain itu, Yuli Sumpil juga diketahui sebagai orang yang suka memelihara burung. Aktivitasnya memelihara burung pasca putusan PSSI jatuhkan sanksi larangan seumur hidup datang ke stadion.