Gol.bolatimes.com - Salah satu pemain timnas Indonesia termasuk dalam para legenda yang disegani FIFA, sosok pesepak bola top bernama Andi Ramang.
Andi Ramang termasuk salah satu FIFA Legends sebagai sosok yang kehebatannya diakui Federasi Sepak Bola Dunia itu.
FIFA Legends merupakan penghargaan bagi pemain yang memiliki pencapaian luar biasa baik di liga domestik maupun internasional.
Baca Juga:
Nama Ronaldo Kwateh Sudah Terdaftar Sebagai Pemain Bodrumspor di Laman Resmi Liga Turki
Sebanyak 7.000 pesepak bola top seluruh dunia sudah masuk ke dalam FIFA Legends, Andi Ramang termasuk salah satu di dalamnya.
Nama Andi Ramang mulai eksis dalam dunia sepak bola Indonesia mulai tahun 1950-an, berposisi sebagai penyerang meski berpostur mungil.
Meski begitu, keahliannya sebagai penyerang dengan postur tak begitu besar membuat Andi mendapat julukan Monster Kurcaci.
Baca Juga:
Striker Timnas Indonesia Gacor, Bawa PSM Makassar Puncaki Klasemen Sementara BRI Liga 1
Menariknya julukan tersebut hasil pemberian dari FIFA, khusus untuk pria kelahiran 24 April 1924 di Sulawesi Selatan.
Di level klub, Andi lebih banyak menghabiskan waktunya bersama PSM Makassar selama dua periode, mulai 1947-1960-an hingga 1962-1968.
Saking melegendanya sosok Andi Ramang, salah satu julukan skuad Juku Eja adalah Pasukan Ramang berkat performanya yang memikat bersama timnas Indonesia.
Baca Juga:
Momen Gol Perdana Cody Gakpo di Liverpool, Akhiri Paceklik Gol
Saat itu timnas Indonesia berlaga di Olimpiade Melbourne 1956, sekaligus menjadi ajang tertinggi yang pernah diikuti skuad Garuda di kancah internasional.
Timnas Indonesia bahkan sempat menyulitkan Uni Soviet, meski negara ini sudah memainkan kiper terbaik satu-satunya peraih Ballon d'Or, Lev Yashin.
Performanya tak diragukan meski bertubuh kecil, tapi mampu menyulitkan para pemain Soviet dengan postur tubuh dua kali darinya.
Ia nyaris mencetak gol pada menit ke-84, andai bola hasil sepakannya tak mampu dibendung kiper terbaik di dunia saat itu, Lev Yashin.
Hasil akhir 0-0 menutup laga tersebut, laga pun harus diulang mengingat saat itu belum diterapkan sistem adu penalti dan pada pertandingan kedua Indonesia dibantai 0-4.
Andi Ramang melegenda, sosoknya wafat pada 1987 saat usianya baru menginjak 59 tahun dan akan dikenang sepanjang masa oleh masyarkat Indonesia serta FIFA.
Berita Terkait
-
FIFA Sanksi Persija Jakarta dan Empat Klub Lainnya
-
Dari 28 Pemain Timnas Indonesia untuk Piala Asia U23, Persija Sumbang Paling Banyak, Persib Nihil
-
Shin Tae-yong Apresiasi Bantuan Erick Thohir, Timnas Indonesia U23 Bisa Berangkat Lebih Awal
-
Amunisi Baru, Pemain Seharga Rp31,29 M Bakal Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Debut Kontra Irak?
-
Jadwal Vietnam vs Indonesia Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Kedua
-
Gantikan Nadeo, Ernando Ari Sudah Gabung Latihan di Vietnam
-
Persib Restui Kepergian Beckham Usai Laga Kontra Bhayangkara
-
Krisis Pemain Jelang Lawan Vietnam, STY Gercep Panggil Ferrari dan Irianto
-
Striker Timnas Indonesia U 20 Arkhan Kaka Ingin Tampil Lebih Baik di Laga Uji Coba Kedua Lawan China
-
Timnas Indonesia dalam Bahaya, Lawan Vietnam harus Kehilangan 5 Pilar Penting
Terkini
-
Beda Nasib Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia di Belanda, Cuma Satu yang Promosi ke Tim Utama
-
Kabar Pemain Abroad Timnas Indonesia: Elkan Baggott Berpeluang Batal Dipinjamkan, Rafael Struick Masuk Tim Utama
-
Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Indonesia vs Brunei Darussalam, Singapura vs Guam
-
Cetak Brace, Pemain Keturunan Jawa Bawa Chelsea Menang 5-0 atas Wrexham AFC
-
Pesan Striker Timnas Indonesia U-19 Jelang Hadapi Thailand di Semifinal Piala AFF U-19 Wanita 2023
-
Beda Nasib dengan Asnawi Mangkualam, Striker Vietnam Sulit Bersinar di Kampung Halaman Shin Tae-yong
-
Pujian Selangit Eks Pelatih Timnas untuk Jebolan Garuda Select yang Cetak Gol Debut di BRI Liga 1
-
Klub Eropa Umumkan Lepas Bek Jebolan Timnas Indonesia U-20, Keadaan Keluarga Jadi Alasan
-
Thomas Doll Awalnya Ngira Indonesia Biasa Saja, Ternyata Banyak Talenta yang Layak Main di Liga Jerman
-
Disindir Netizen dengan Sebutan Pelatih Tarkam, Bima Sakti: Saya Tidak Baper