Gol.bolatimes.com - Zainudin Amali keluar sebagai Waketum I PSSI meski kalah telak dari Ratu Tisha, sosok Amir Burhanuddin dianggap paling bertanggung jawab atas keputusan PSSI itu.
Amir Burhanuddin berstatus sebagai Ketua Komite Pemilihan (KP) dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang digelar pada Kamis (16/2/2023) di Hotel Sanghri-La, Jakarta.
Sosoknya menjadi kontroversial setelah mengumumkan adanya pergantian posisi antara Zainudin Amali dan Ratu Tisha terkait Waketum I PSSI.
Hasil perhitungan suara yang sudah diulang, Ratu Tisha unggul telak atas Amali selaku Menpora, namun beberapa kondisi tak terduga membuat politisi Golkar itu menang.
Diawali dengan mundurnya Yunus Nusi dari Waketum II PSSI, merelakan tempatnya diisi Zainudin Amali yang menurutnya sudah lebih banyak berkorban untuk olahraga Indonesia.
Amali pun bertengger di Waketum II, tak puas dengan itu giliran PSSI lewat Ketua KP yang berulah, hanya berdasarkan senioritas dalam dunia olahraga.
Menurut Amir Burhanuddin, Amali memiliki pengalaman lebih banyak ketimbang Ratu Tisha dalam dunia sepak bola Indonesia, karena itulah posisi keduanya digeser.
Meskipun tak dijelaskan lebih lanjut dan secara detail, terkait kapan, di mana dan berapa lama Amali berkiprah dalam dunia sepak bola Indonesia.
Amir hanya menyebut Amali termasuk pengurus Asprov Gorontali dan Askab Boalemi, keaktifannya sebagai Menpora juga tidak dijelaskan secara detail.
Bukan hal mengejutkan jika Amir Burhanuddin yang turun tangan, sosok yang juga menjabat sebagai CEO Deltras Sidoarjo ini terkenal akan aksi kontroversialnya.
Sebelum KLB PSSI tahun ini, Amir dituding sebagai biang kerok dihentikannya Liga 2 2022 yang pernah menjadi bagian dari pendukung La Nyalla saat PSSI dilanda dualisme.
Sosoknya pernah menjadi pengacara La Nyalla saat kasus dana hibah Kamar Dagang Indonesia Jawa Timur Periode 2011-2014.
Namanya tetap eksis, bahkan sampai Tragedi Kanjuruhan yang saat itu berstatus sebagai pengacara eks Dirut PT LIB, Ahmad Hadian Lukita.
Peran strategis lainnya yang dijabat Amir adalah sebagai Ketua Asprov PSSI Jawa Timur, meski sempat mengajukan cuti saat ditunjuk sebagai Ketua KP.
Penunjukkannya sebagai Ketua KP juga kontroversial, indikasi kecurangan setelah dianggap melanggar Statuta PSSI Pasal 64 ayat 3.
Dalam aturan itu menyebutkan bahwa anggota KP tidak diperbolehkan dari unsur pemilik klub, asprov atau terhubung dengan pemilik suara PSSI.
Berita Terkait
-
Erick Thohir Senang Shin Tae-yong Resmi Perpanjang Kontrak hingga 2027
-
Resmi! Shin Tae-yong Tidak akan Hadir di Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
PSSI Bisa Kejar Maarten Paes Agar Tampil di Round 3 Kualifikasi Piala Dunia, Kasus Sama di CAS Selesai Cuma 2 Bulan
-
Erick Thohir Izinkan Shin Tae-yong Kembali Latih Korea Selatan
-
Erick Thohir Kagum dengan Kekuatan Fisik Pemain Timnas Indonesia U-16
-
Target Juara SEA Games, PSSI Turunkan Tim Muda di Piala AFF 2024
-
Wasit Thailand Sivakorn Pu-Udom Kembali Jadi Wasit VAR Laga Timnas Indonesia U-23, Erick Thohir Lapor ke FIFA?
-
Shin Tae-yong Apresiasi Bantuan Erick Thohir, Timnas Indonesia U23 Bisa Berangkat Lebih Awal
-
Bertemu Erick Thohir, Shin Tae-yong Yakin Bisa Sikat Bersih Vietnam di Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
-
Potret 6 Pemain Anyar Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia, Bikin Vietnam Ketar-ketir
Tag
Terkini
-
Beda Nasib Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia di Belanda, Cuma Satu yang Promosi ke Tim Utama
-
Kabar Pemain Abroad Timnas Indonesia: Elkan Baggott Berpeluang Batal Dipinjamkan, Rafael Struick Masuk Tim Utama
-
Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Indonesia vs Brunei Darussalam, Singapura vs Guam
-
Cetak Brace, Pemain Keturunan Jawa Bawa Chelsea Menang 5-0 atas Wrexham AFC
-
Pesan Striker Timnas Indonesia U-19 Jelang Hadapi Thailand di Semifinal Piala AFF U-19 Wanita 2023
-
Beda Nasib dengan Asnawi Mangkualam, Striker Vietnam Sulit Bersinar di Kampung Halaman Shin Tae-yong
-
Pujian Selangit Eks Pelatih Timnas untuk Jebolan Garuda Select yang Cetak Gol Debut di BRI Liga 1
-
Klub Eropa Umumkan Lepas Bek Jebolan Timnas Indonesia U-20, Keadaan Keluarga Jadi Alasan
-
Thomas Doll Awalnya Ngira Indonesia Biasa Saja, Ternyata Banyak Talenta yang Layak Main di Liga Jerman
-
Disindir Netizen dengan Sebutan Pelatih Tarkam, Bima Sakti: Saya Tidak Baper