Gol.bolatimes.com - Persiwa Wamena kini memang sudah tak lagi beredar di kompetisi kasta tertinggi. Namun, pada masa-masa kejayaannya, mereka pernah punya kisah sukses hingga dijuluki Si Jago Kandang.
Apabila menilik ulang kiprah mereka di dunia sepak bola Indonesia, Persiwa Wamena memang sudah dibentuk sejak tahun 1925. Namun, mereka baru bisa mencapai kompetisi kasta tertinggi pada tahun 2005.
Ini menjadi tahun pertama penyelenggaraan kompetisi era Indonesia Super League (ISL). Ketika itu, Persiwa menjadi salah satu dari 18 kontestan yang ikut berpartisipasi.
Pada saat itu, tim berjulukan Cenderawasih Hijau ini memang tak cukup diperhitungkan. Karena mengandalkan pemain-pemain lokal, mereka justru menjadi salah satu tim kuda hitam.
Pasalnya, kiprah mereka cukup mentereng. Hingga akhirnya, pada akhir musim ISL 2008, Persiwa Wamena sukses mengukuhkan namanya sebagai runner-up.
Kesuksesan Persiwa menjadi tim terbaik kedua di kasta tertinggi memang tak terlepas dari catatan impresifnya ketika bermain di kandangnya sendiri.
Pasalnya, dari 17 pertandingan kandang, Persiwa Wamena sukses menyapu semua laga dengan kemenangan. Tak hanya itu, catatan impresif ini semakin memukau karena mereka hanya kebobolan enam gol.
Bisa dibilang, kisah impresif Persiwa ketika bermain di kandang tak terlepas dari tuah Stadion Pendidikan yang terletak di daerah dataran tinggi.
Hal itu menyebabkan kadar oksigennya sangat tipis dan membuat tim tamu kesulitan bernapas. Sayangnya, kiprah mentereng di kandang ini tak cukup membantu mereka untuk meraih juara.
Pasalnya, mereka tak bisa tampil impresif ketika bermain tandang. Dari total 17 pertandingan, Persiwa Wamena tercatat hanya meraih empat kali kemenangan.
Adapun 10 laga lainnya berujung kekalahan dan tiga sisanya berakhir dengan imbang. Hasilnya, Persiwa mengakhiri musim dengan koleksi 66 poin.
Jumlah ini masih terpaut 14 poin dari Persipura Jayapura yang akhirnya keluar sebagai jawara ISL 2008.
Saat itu, Persiwa masih mengandalkan beberapa nama pemain elite, seperti Boakay Eddie Foday, OK John, Lewis Weeks, hingga Peter Rumaropen.
Pemain yang disebut terakhir sukses mengukuhkan namanya sebagai pencetak gol terbanyak Cenderawasih Hijau dengan koleksi delapan gol.
Berita Terkait
-
Di Balik Keputusan LIB Gulirkan Kembali Liga 1
-
3 Pemain Kakak Beradik yang Saling Berduel di Kompetisi Eropa Musim Ini, Ada Bomber Anyar Man United
-
Bali United Dijuluki Netizen Badut Asia, Statistiknya Memang Sangat Memprihatinkan
-
4 Kegagalan Bali United di Kompetisi Asia, Bukan Cuma Sekali Kebobolan 5 Gol
-
AFC Perkenalkan Format Kejuaraan Antarklub yang Baru: Piala AFC Dihapus, tapi Ada Tiga Level Kompetisi
-
Dua Klub yang Belum Sanggup Raih Poin pada Dua Pekan Awal Liga 1 2023-2024
-
Dua Wakil Italia Tumbang di Final Kompetisi Eropa, Bagaimana dengan Inter Milan?
-
Rencana Kompetisi PSSI Musim 2023/2024: dari Liga 1 hingga Piala Indonesia
-
Top, 3 Wakil Italia Lolos ke Final Kompetisi Eropa Musim Ini
-
Dua Bulan Lagi Kick-off, Erick Thohir Minta PT LIB Segera Urus Izin Liga Indonesia 2023/2024
Terkini
-
Pemain asal Mali Jadi Raja Tarkam di Indonesia, Bayaran Per Laga Rp 2-4 Juta
-
Keseruan Sambernyawa Festival, Ceremony 100 Tahun KelahiranPersis Solo
-
Kepedean, Media Vietnam Sebut Golden Star Warriors Jumpa Thailand di Final Piala AFF U-23 2023
-
Media Vietnam Kepedeaan Timnas Indonesia Siapkan Pemain Naturalisasi Baru untuk Lawan Golden Star Warriors
-
Xavi Hernandez Full Senyum, Barcelona Tampilkan Permainan Terbaik di Laga Pramusim
-
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Barcelona Malam Ini
-
Beda Nasib Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia di Belanda, Cuma Satu yang Promosi ke Tim Utama
-
Kabar Pemain Abroad Timnas Indonesia: Elkan Baggott Berpeluang Batal Dipinjamkan, Rafael Struick Masuk Tim Utama
-
Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Indonesia vs Brunei Darussalam, Singapura vs Guam
-
Cetak Brace, Pemain Keturunan Jawa Bawa Chelsea Menang 5-0 atas Wrexham AFC