Galih Prasetyo
Zainudin Amali, Erick Thohir, dan Ratu Tisha. (Dok. PSSI)

Gol.bolatimes.com - Ketua umum PSSI Erick Thohir mengakui bahwa ada perbedaan sangat besar antara sepak bola di Italia dengan Indonesia. Di Italia, sepak bola sangat menyenangkan tidak hanya untuk penggemar bahkan untuk keluarga dan wanita datang ke stadion.

Kondisi itu kata Thohir berbeda dibandingkan dengan Indonesia. Namun kata Thohir sebagai ketua baru PSSI, ia memiliki tanggung jawab besar untuk bisa mengubah itu.

"Di Italia, sepak bola itu menyenangkan dan menyenangkan bagi seluruh keluarga yang datang ke stadion, termasuk wanita dan anak-anak, sedangkan di Indonesia tidak," ucap Erick Thohir kepda media Italia, Sportmediaset.

Baca Juga:
Erick Thohir Sudah Tak Kepikiran Miliki Inter Milan: Mau Fokus Bisnis di Indonesia

"Kami (PSSI) harus berusaha memperbaiki aspek itu untuk meningkatkan pengalaman sepak bola Indonesia. Kami perlu melakukannya, memberikan para penggemar pertunjukan yang lebih baik," lanjut Thohir.

Sebagai ketua umum baru PSSI, Erick Thohir tidak hanya dihadapkan pada tantangan besar di sepak bola Indonesia.

Indonesia pada Mei nanti akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Jadi tuan rumah untuk event resmi FIFA, Thohir memikul beban berat.

Baca Juga:
Jabat Ketua Panitia Lokal Piala Dunia U-20, Erick Thohir Wanti-wanti Soal Anggaran

Langkah strategis pun diambil Menteri BUMN itu. Thohir putuskan untuk menjadi ketua panitia lokal untuk Piala Dunia U-20 2023.

Alasannya kata Thohir, ia ingin memutus hambatan birokratis agar penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 berlangsung sukses.

"Kini, saya pimpin langsung LOC agar mempermudah koordinasi dan pembagian tugas dengan INAFOC. Agar koordinasi LOC dan INAFOC bisa efektif dan efisien, termasuk pembagian tugas agar tidak overlapping. Ini layaknya apa yang terjadi saat Asian Games 2018, antara INASGOC dan KOI," ujar Erick seperti dikutiap dari laman resmi PSSI.

Baca Juga:
Dituduh Akan Pecat STY, Erick Thohir: Jangan-jangan Vietnam yang Mau Ganti Pelatih