Gagah Radhitya Widiaseno
Lionel Messi cetak satu gol saat PSG kalahkan Marseilla 3-0 di Liga Prancis. (AFP)

Gol.bolatimes.com - Shin Tae-yong memnita para pemain Timnas Indonesia untuk bisa meniru bintang Argentina, Lionel Messi.

Pelatih asal Korea Selatan ini memberikan sebuah wejangan kepada para pemain Timnas Indonesia U-20 pada saat pemusatan latihan yang digelar pada Februari 2023 silam.

Ia meminta anak asuhnya untuk bisa meniru Lionel Messi. Bukan dari skillnya, tapi cara bermain bintang Argentina tersebut.

Baca Juga:
Ketum PSSI Erick Thohir Akui Sepak Bola Indonesia Tidak Menyenangkan

Shin Tae-yong menilai Lionel Messi lebih mengandalkan otak daripada fisik. Oleh karena itu, dia bisa menjadi sosok pembeda di atas lapangan.

"Messi yang sekarang tidak banyak berlari, tapi kenapa dia bias jago main sepak bola?. Kalau Messi berdiam diri dia cuma melihat bola saja, tapi dia memperhatikan sekitarnya ada apa," ungkap Shin Tae-yong dilansir dari Youtube PSSI.

Pelatih 52 tahun ini meminta Ronaldo Kwateh dkk untuk menonton gaya bermain Kapten Timnas Argentina itu.

Baca Juga:
Erick Thohir Sudah Tak Kepikiran Miliki Inter Milan: Mau Fokus Bisnis di Indonesia

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memberikan pernyataan kepada pewarta usai memimpin latihan timnas U-20 di Lapangan A Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (15/2/2022). (ANTARA/Michael Siahaan)

"Coba kalian tonton saja pertandingan Messi seperti apa. Lehernya tak pernah diam. Bergerak-gerak terus membaca situasi," terang dia.

Ia juga meminta agar anak asuhnya berpikir simpel baik bertahan atau menyerang. Mengingat dalam pertandingan bola dua itu menjadi hal utama.

"Lihat, berpikir selanjutnya bergerak, selesai. Bermain sesimpel itu saja," katanya.

Baca Juga:
Hadapi Suriah U-20, Skuad Garuda Nusantara Harus Waspadai Dua Pemain Ini jika Ingin Menang

Shin Tae-yong juga menyimpulkan kelemahan para pemain Indonesia itu belum berpikir cepat dengan langkah selanjutnya. Hal itu memang seperti budaya di Indonesia, tak hanya sepak bola saat bermain di media sosial juga tak jauh berbeda.

"Bukan karena kalian tidak jago bermain bola, tapi kelemahan dan kekurangan kita tak berpikir saat bermain," terang dia.

"Sehingga bermain kita tidak berkembang. Jadi banyak sekali yang harus dipelajari saat ini," katanya.