Gol.bolatimes.com - Mengenal lebih jauh sosok Pieter Huistra, eks Direktur Teknik Timnas Indonesia yang kini didapuk Borneo FC sebagai pelatih barunya untuk Liga 1 2022-2023.
Borneo FC tak butuh waktu lama untuk mendapatkan pelatih baru, usai sepakat berpisah dengan pelatih asal Brasil, Andre Gaspar, Minggu (19/2).
Klub berjuluk Pesut Etam tersebut baru saja menunjuk pelatih asing lainnya yang berasal dari Belanda, yakni Pieter Huistra.
"Dengan mengucap Bismillah, kita daratkan Pieter Huistra di Kota Tepian untuk mengangkat performa tim," ucap presiden klub Borneo FC, Nabil Husein Said Amin dilansir dari laman resmi klub.
Ditunjuknya Huistra sebagai pelatih pun bukan tanpa alasan. Borneo FC melihat kiprahnya selama menjadi pelatih, termasuk membawa Pakhtakor menjuarai Liga Uzbekistan.
Selayaknya pelatih asing lainnya, banyak yang meyakini Huistra membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan sepak bola Indonesia.
Baca Juga:
Guatemala Sudah Menang Dua Kali, Shin Tae-yong Minta Timnas Indonesia U-20 Lakukan Ini
Namun anggapan ini bisa saja ditepis Huistra dalam waktu singkat, mengingat dirinya terbilang akrab dengan sepak bola Indonesia.
Hal ini tak lepas dari rekam jejaknya yang pernah menjabat Direktur Teknik dan juga menjadi pelatih interim Timnas Indonesia pada 2014-2015.
Lantas, siapakah sosok Pieter Huistra tersebut? Berikut profilnya.
Baca Juga:
6 Pembelian Termahal Inter Milan Era Erick Thohir, Termasuk Gelandang Keturunan Indonesia
Pengganti Benny Dollo
Pieter Huistra merupakan mantan pemain yang kini menjadi pelatih asal Goenga, Belanda. Ia lahir pada 18 Januari 1967 atau 56 tahun silam.
Sebagai pemain, karier Huistra dimulai bersama Groningen. Ia yang berposisi sebagai winger, mampu menembus tim utama pada tahun 1984.
Baca Juga:
4 Pelatih Nganggur yang Cocok Gantikan Graham Potter di Chelsea
Setelahnya, Huistra sempat membela tim Belanda lainnya seperti Veendam dan FC Twente. Kiprahnya pun bahkan berlanjut di luar negeri Kincir Angin itu.
Tercatat, pengemas 8 caps bersama Timnas Belanda ini pernah bermain untuk Rangers FC, Sanfrecce Hiroshima, Lierse SK, dan pensiun di RBC Roosendaal pada 2001.
Setahun sebelum gantung sepatu, Huistra terjun ke dunia kepelatihan, di mana menjadi asisten pelatih Timnas Belanda U-17 periode 2000-2021.
Setelahnya, Huistra menjadi pelatih FC Groningen U-19 dalam waktu cukup panjang, yakni selama empat tahun lamanya hingga 2005.
Kiprahnya kemudian membuatnya ditunjuk Vitesse sebagai asisten pelatih pada 2005-2008 dan juga menjadi pelatih Ajax Amsterdam U-21 periode 2009-2010.
Kesempatan pertamanya sebagai pelatih di kancah profesional datang pada 2010, saat FC Groningen menunjuknya sebagai pelatih.
Pelatih berusia 56 tahun ini pun tercatat menukangi FC Groningen sebanyak 77 pertandingan hingga 2012, dengan mencatatkan 32 kemenangan, 13 hasil imbang, dan 32 kekalahan.
Usai berpisah dengan FC Groningen, Huistra ditunjuk sebagai pelatih De Graafschap selama 1,5 musim. Ia memimpin 59 pertandingan dengan catatan 24 kemenangan, 16 imbang, dan 19 kekalahan.
Usai mengangur selama setahun penuh, Huistra pun terbang ke Asia dengan menerima pinangan untuk menjadi Direktur Teknik Timnas Indonesia.
Di sela-sela tugasnya sebagai Dirtek, Huistra juga sempat ditunjuk sebagai pelatih interim Timnas Indonesia pada tahun 2015, menggantikan Benny Dollo.
Setelah berpisah dengan Indonesia, Huistra masih berkecimpung di Asia dengan menukangi klub Jepang, Iwaki FC, di tahun 2016.
Huistra pun sempat menjadi Penasihat bagi klub Slovakia, AS Trencin, yang tak lain merupakan klub yang pernah dibela Witan Sulaeman.
Setelahnya, Huistra berkarier di Uzbekistan dengan menjadi asisten pelatih Pakhtakor FC dan kemudian menjadi pelatih tim itu pada 2021.
Di sinilah Huistra mendapat gelar pertamanya sebagai pelatih, yakni dengan menjuarai Liga Uzbekistan pada tahun 2021.
Usai berpisah pada Januari 2022 dengan Pakhtakor, Huistra kembali ke Indonesia usai menerima pinangan Borneo FC yang baru saja berpisah dengan Andre Gaspar.
Berita Terkait
-
Jay Idzes Resmi Debut di Serie A Italia, Tampil Starter Lawan Fiorentina
-
Indra Sjafri Manfaatkan Turnamen di Korea Selatan untuk Uji Pemain Baru
-
Rumah Tangga Pratama Arhan Retak, Azizah Salsha Digosipkan Berselingkuh
-
Marselino Ferdinan Resmi Gabung Klub Divisi 2 Inggris, Lebih Tinggi dari Elkan Baggott
-
Update Terkini Kondisi Welber Jardim Jelang Lawan Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024
-
Shin Tae-yong Dioperasi 6 Jam, Berat Badan Turun 5 Kg
-
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2024
-
Bek Timnas Indonesia Akan Jaga Striker Italia di Laga Perdana Serie A
-
Belum Terdaftar di Sidang CAS, Maarten Paes Justru Berpotensi Main di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kenzo Riedewald, Keponakan Eks Pemain Crystal Palace yang Nyatakan Ingin Bela Timnas Indonesia
Tag
Terkini
-
Beda Nasib Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia di Belanda, Cuma Satu yang Promosi ke Tim Utama
-
Kabar Pemain Abroad Timnas Indonesia: Elkan Baggott Berpeluang Batal Dipinjamkan, Rafael Struick Masuk Tim Utama
-
Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Indonesia vs Brunei Darussalam, Singapura vs Guam
-
Cetak Brace, Pemain Keturunan Jawa Bawa Chelsea Menang 5-0 atas Wrexham AFC
-
Pesan Striker Timnas Indonesia U-19 Jelang Hadapi Thailand di Semifinal Piala AFF U-19 Wanita 2023
-
Beda Nasib dengan Asnawi Mangkualam, Striker Vietnam Sulit Bersinar di Kampung Halaman Shin Tae-yong
-
Pujian Selangit Eks Pelatih Timnas untuk Jebolan Garuda Select yang Cetak Gol Debut di BRI Liga 1
-
Klub Eropa Umumkan Lepas Bek Jebolan Timnas Indonesia U-20, Keadaan Keluarga Jadi Alasan
-
Thomas Doll Awalnya Ngira Indonesia Biasa Saja, Ternyata Banyak Talenta yang Layak Main di Liga Jerman
-
Disindir Netizen dengan Sebutan Pelatih Tarkam, Bima Sakti: Saya Tidak Baper