Rauhanda Riyantama
Aksi bek Leeds United keturunan Indonesia, Pascal Struijk saat hadapi Manchester City di Liga Inggris 2022/2023. (AFP)

Gol.bolatimes.com - Di tengah ramainya pemberitaan tentang pemain keturunan yang berbondong-bondong tertarik membela Timnas Indonesia, ada pula yang menolak kesempatan itu.

Beberapa pemain keturunan bahkan sudah membela Timnas Indonesia, seperti Jordi Amat dan Sandy Walsh yang proses naturalisasinya telah rampung.

Namun, ada pula beberapa pemain yang menyatakan menolak untuk membela Timnas Indonesia meski punya garis keturunan Indonesia.

Baca Juga:
6 Pesepak Bola yang Paling Banyak Bela Klub Berbeda saat Tampil di Liga Champions

Di antara pemain-pemain keturunan yang menolak membela 'Merah Putih' ini, siapa saja mereka? Berikut ulasannya.

1. Jayden Oosterwolde

Pemain keturunan Indonesia, Jayden Oosterwolde, resmi bergabung Parma. (Twitter/@ParmaCalcio_en)

Pada tahun 2020 lalu, Yunus Nusi mengumumkan bahwa Jayden Oosterwolde menolak panggilan untuk membela Timnas Indonesia. Bek yang baru saja pindah ke Parma dari FC Twente tersebut, lebih memilih membela Belanda.

Baca Juga:
Link Live Streaming Malaysia vs Thailand di Semifinal Piala AFF 2022, Kick Off 19.30 WIB

Shin Tae-yong sendiri sebelumnya mengungkapan bahwa Jayden adalah salah satu pemain idamannya. Setelah dipinjamkan ke Parma, bek berusia 20 tahun tersebut justru sangat jarang mendapat kesempatan bermain. Dia baru sekali diturunkan di Serie B dengan lama bermain hanya 31 menit.

2. Emil Audero

Kiper Sampdoria, Emil Audero Mulyadi tampil di Liga Italia. [Miguel MEDINA / AFP]

PSSI disebut menarik undur proses naturalisasi Emil Audero. Dikatakan bahwa pemain berusia 25 tahun tersebut seolah mengulur waktu dalam proses menjadi WNI.

Baca Juga:
Tandang ke Markas Malaysia di Semifinal Piala AFF 2022, Mano Polking Girang Tuan Rumah Sedikit Dirugikan

Penampilan Emil Audero tidak terlalu apik setelah itu. Di enam laga terakhir Sampdoria, Emil cuma menjadi kiper cadangan. Namun, kini ia kembali mendapat kepercayaan.

Pemain kelahiran Mataram tersebut dipercaya tampil dalam 16 penampilan di Liga Italia untuk Sampdoria dengan catatan 28 kali kebobolan dan 2 kali clean sheet.

3. Ragnar Oratmangoen

Baca Juga:
Tekel Beringas Doan Van Hau Ramai Dibahas di Media Sosial, Media Malaysia Layangkan Kecaman

Penyerang klub Eredivisie Belanda, Go Ahead Eagles, Ragnar Oratmangoen. [Instagram/@0ratmangoen]

Shin Tae-yong dikabarkan pernah meminta Ragnar Oratmangoen untuk dinaturalisasi menjadi WNI. Kabar soal proses naturalisasinya pun sempat ramai dibahas.

Namun, Ragnar akhirnya menolak untuk membela Timnas Indonesia. Pasalnya, ia masih fokus berkarier di Eropa bersama Groningen.

4. Mees Hilgers

Pemain keturunan Indonesia, Mees Hilgers. (Instagram/meeshilgerss)

Anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani, menyebut bahwa Mees Hilgers tidak jadi dinaturalisasi oleh Indonesia. Padahal, bek FC Twente itu sebelumnya diprediksi bakal bisa bermain buat Timnas Indonesia.

Namun, disebutkan bahwa orang tua Mees Hilgers tidak memberikan restu anaknya menjadi WNI. Pasalnya, Indonesia hanya mengenal paspor tunggal, bukan dwi-kewarganegaraan seperti Belanda.

Setelah menolak kesempatan ini, Mees Hilgers mengalami cedera paha pada awal Februari lalu. Dia melewatkan cukup banyak pertandingan dan akhirnya tidak dipanggil Timnas Belanda U-21 untuk Kualifikasi Piala Eropa U-21 2023.

5. Pascal Struijk

Bek Leeds United, Pascal Struijk yang punya darah Indonesia jadi rebutan Timnas Belgia dan Belanda. (PETER POWELL / POOL / AFP)

Nama pemain keturunan Indonesia lain yang menolak membela Timnas Indonesia adalah Pascal Struijk. Pemain Leeds United tersebut mengaku lebih memilih membela Belanda atau Belgia. 

Selain memiliki darah Belgia dan Belanda, Pascal Struijk ternyata juga memiliki darah keturunan Indonesia. Keturunan itu datang dari garis kakek dan nenek dari ayahnya.

Namun, Struijk justru tercatat pernah bermain bersama timnas Belanda U-17. Ia juga sempat menyatakan tak tertarik untuk memperkuat timnas Indonesia.

Kontributor: Aditia Rizki Nugraha